Wednesday, December 18, 2013

KPI ideal ala forkomnas dan actual KPI UIN BDG

Komunikasi dan penyiaran islam atau yang lebih popular dengan sebutan KPI, salah satu jurusan yang pasti ada diperguruan tinggi islam manapun karena sering dianggap mudah untuk dapat perizinan dan tidak sulit dalam proses pengadaan fasilitas. karena secara umum masih  difahamai kebanyakan jurusan KPI  adalah jurusan dakwah, KPI yang sekarang sedikit menanjak popularitasnya dalam dunia pendidikan agama islam baik melalui prestasi ataupun melalui kontroversi dalam dunia pendidikan yang dibawah departemen agama.
Diartikan dalam pengertian dalam bahasa dan penamaan jurusan ataupun program studi komunikasi dan penyiaran Islam sangatlah luas dan sangat menggoda dalam proyeksi kerja idaman, dari kata awal komunikasi jurusan KPI mencakup keluasan yang digarap oleh jurusan Jurnalistik dan jurusan hubungan masyrakat karena masuk dalam kajian ilmu komunikasi dan KPI sangan mewakili melalui komunikasinya, serta dalam penyiarannya jurusan komunikasi sangat terwakili dalam dunia hiburan yaitu melalui radio, tv dan public speacing handal yang terbalut oleh nilai- nilai islam.
Dalam keputusan kementrian agama melalui Diktis dalam kebijakan menteri seharusnya jurnalistik dan humas masuk salah satu prodi dalam komunikasi dan penyiaran islam, tetapi realita yang terjadi KPI semakin tersungkur jika tidak ada kebijakan pembatansan mahasiswa yang masuk pada ilmu komunikasi umum.
Komunikasi dan penyiaran islam dalam kancah nasional terkumpul dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional Komunikasi dan Penyiaran Islam (Forkomnas KPI), organisasi yang bersifat Nasional yang anggotanya seluruh jurusan KPI yang ada diindonesia, dari universitas sampai dengan sekolah tinggi islam. Apakah seragam tentang jurusan KPI ataukah memang berbeda dalam konsep dan pelaksanaan proses pendidikan yang dilaksanakan disetiap kampus, dalam kenyataan yang terjadi di  Forkomnas KPI banyak yang timpang dan tidak relevan,  jurusan KPI disetiap kampus baik dalam fasilitas ataupun dalam kurikulum yang disusun untuk mahasiswa yang berada dijurusan KPI.
Itu menjadi polemic yang panjang serta classic dari permasalahan kurikulum dan fasilitas yang bisa dipenuhi oleh setiap kampus untuk mendukung proses keberlangsungan Jurusan Komunikasi dan penyiaran islam,  karena secara ideal jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sangatlah mahal dan bergengsi pula jika memang terpenuhi semuanya dengan kenyataan dan konsep yang paling ideal.
Dalam Forkomnas KPI sering dikenal Komunikasi dan Penyiaran Islam itu harus menjadi sangat ideal dan menjadi seragam, baik dalam kurikulum ataupun dalam fasilitas yang dipenuhi oleh kebijakan pemerintah melalui kementrian agama, yang bergerak dalam bidang broadcast dan bidang komunikasi secara menyuluh dan dalam segala aspek yang relevan.
Komunikasi dan Penyiaran Islam menjadi praktisi komunikasi dan praktisi media secara meluas baik menjadi pengamat ataupun yang menjadi pekerja didunia media dan produksi televisi dan radio, itu yang seharusnya dan menjadi Idealnya Komunikasi dan penyiaran islam yang relevan, untuk menunjang semua itu harus disusun dalam kurikulum yang disusun ditingkat jurusan disetiap kampus, karena yang menjadi penopang dan pendukung prosesi kejurusanan untuk ke depannya, disusun oleh pihak jurusan dan mau dibagaimanakan dan mau dijadikan seperti apa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam menjadi tanggung jawab setiap jurusan disetiap kampus.
Di kampus tercinta dan jurusan yang sangat kita cintai Komunikasi dan penyiaran Islam UIN SGD BDG, kita sangat terkenal dan menjadi sangat ideal adalah yang terkenal dengan konsep 3 Ranah, yaitu ranah khitobah, kitabah, dan I’lam. Ranah- ranah tersebut menjadi penopang jurusan KPI menjadi penulis handal dan jurnalis handal, praktisi media dan pekerja media, serta menjadi da’I yang professional. apa kurang ideal 3 ranah tersebut, ini menjadi sangat- sangat ideal dan menyentuh segala aspek yang dinginkan oleh mahasiswa.
Klasik ketika kita membicarakan fasilitas yang sangat- sangat mahal dan mnejadi sangat tidak mungkin ketika kita menggantungkan dan berharap lebih kepada jurusan tetapi saya tidak akan coba untuk mengkritis atau menuntut harus adanya fasilitas yang disediakan karena menjadi dianggap mahasiswa bodoh yang hanya bisa mengkritik tapi tidak berkarya, tetapi yang menjadi fokus saya adalah ketika berbicara kurikulum yang memang tidak memelukan modal hanya membutuhkan pemikiran dan keidealan berfikir tetapi terkadang menjadi mimpi pula ketika mengidamkan kurikulum yang ideal dan adil agar tidak lebih kepada dakwahnya tetapi harus lebih pada ilmu komunikasi dan penyiaran yang seharusnya.

0 komentar:

Post a Comment