Perkembangan islam yang berlangsung pesat dan terus menunjukan kemajuan yang nampak serta pengaruh yang banyak terhadap kehidupan manusia. Menjadikan ajaran Agama Islam menjadi salah satu ajaran yang memberikan pengaruh banyak pada peradaban Manusia. hingga saat ini pengaruh agama islam yang diberikan pada dunia keilmuan baik itu ilmu yang menjadi pondasi dalam menyalurkan pemahaman kepada Tuhannya ataupun perkembangan ilmu yang diamalkan untuk menyelamatkan Manusia atau proses cara beriman dengan mengabdikan diri pada keselamatan dan kemajuan umat Manusia.
Agama islam yang memberikan
perubahan nampak pada kemajuan umat manusia, disebarakan serta diajarkan dengan
diawali ketidakpercayaan dan keraguan atas ajaran yang disampaikan ketika itu.
Ajaran islam dibawa oleh seorang manusia yang diberi tanggung jawab lebih oleh
Tuhannya sebagai manusia yang di sebut Rasul (utusan Tuhan), nama sang pengajar
atau pembawa Pesan Tuhan melalui ajaran Islam untuk pertama kalinya adalah
Muhammad SAW’.
Dalam Agama Islam atau dalam ajaran
Agama yang penyebaran melalui faham atau penanaman ideology serta kepercayaan,
orang yang dipercayai melakukan penyebaran faham tersebut harus orang- orang
yang benar- benar memang mengerti dan menguasai apa yang menjadi ajaran yang
harus disampaikan. Jika seorang penyebar faham tidak menguasai apa yang akan
disampaikannya bisa menimbulkan ketidakpercayaan atas faham yang disampaikan
dikarenakan ini akan mempengaruhi keyakinan sang penerima pesan dalam meyakini
sebuah ajaran atau sebuah faham.
Penyebar faham atau sebagai yang
memiliki tugas menyebarkan pemahaman serta ideology sebuah Agama dalam Islam
disebut sebagai seorang pendakwah atau Da’I (penyampai pesan) serta yang
menjadi audience atau lawan bicaranya yang menerima pesan disebut sebagai
Mad’u. untuk kondisi saat ini perkembangan keilmuan mengenai Dakwah baik itu
untuk seorang Da’I sebagai pelaku Dakwah ataupun yang menjadi penerima pesan
serta metode yang dilaksanakan menjadi terus berkembang dan terus mencapai
kemajuan yang sudah memadai dalam pengembangan Ilmu Dakwah.
Kemajuan yang sangat pesat dalam
ilmu Dakwah saat ini pun mempengaruhi dalam pemahaman yang dikembangkan oleh
para Ilmuan Dakwah untuk membekali para pelaku Dakwah yang akan menjadi Da’I
kedepannya, untuk saat ini cabang keilmuan Dakwah yang lebih khusus untuk
membahas mengenai system dakwah yang dilakukan oleh setiap organisasi-
organisasi dakwah dalam melakukan penyebaran faham terhadap ajaran Agama Islam.
Karena timbul banyak perbedaan dan banyak metode yang dilakukan oleh setiap
organisasi organisasi Dakwah dalam melakukan penyebaran pemahaman terhadap
Islam, meskipun memiliki tujuan yang sama dalam memberikan pemahamn terhadap Islam
tetapi dalam metode yang dilakukan serta system yang digunakan ini sangat
berbeda bahakan banyak ketimpangan dan perbedaan yang sangat jauh.
Salah satu pembahasan yang menarik
dalam ilmu dakwah adalah Fiqhud dakwah dan ruang lingkup Dakwah, dalam hal ini
karena perbandingan yang dilakukan harus ada hal yang dibandingkan dan menjadi
perbandingan sebagai tolak ukur efektivitas yang dilakukan, tetapi dalam ruang
lingkup fiqhud dakwah yang menjadi perhatian lebih adalah pada hal yang boleh
atau harus dilaukan serta yang tidak boleh dilakukan ini akan terlihat nampak
sangat jelas perbedaan atas aturan yang dilakukan oleh kubu Syi’ah dan kubu
sunni dalam memandang fiqhud Dakwah yang dibebankan pada para Da’i dalam kubu
masing- masing.
Sebelum terlalu jauh mengenai
perbedaan yang nampak dalam dua faham dalam islam yang menjadi acuan serta
saling banyaknya prosesi saling menyalahkan, yang menjadi awal sebagai pegangan
dan batasan dalam melakukan perbandingan adalah dengan menjabarkan definisi
terhadap fiqhud Dakwah dan ruang lingkup Dakwah. Fiqhud dakwah diartikan dalam
bahasa kata yang pertama adalah fiqhud yang ada dua makna, makna yang pertama
yaitu diartikan dengan memahami secara langsung atau sekedar mengerti saja dari
makna yang lain fiqhud adalah mengerti atau memahami secara mendalam atau lebih
luas.
Dalam pengertia bahasa yang umum
Dakwah difahamai dan diartikan menyeru, mengajak sementara dalam istilah
Menurut Sayyid Quthub sebagaimana dikutip Awaludin Pimay, mengatakan Dakwah
adalah Mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariat
Islam yang telah ditetapkan Allah SWT menjadi jalan hidup manusia, yang
terlebih dahulu telah diyakini dan diikuti oleh juru dakwah itu sendiri.
Banyak dan sangat luas yang
mengartikan perihal fiqhud dan dakwah sementara untuk definisi fiqhud Dakwah
mengambil kutipan dari tulisan M.Natsir Fiqhud Dakwah adalah pemahaman tentang
cara mengubah dari situasi keburukan kepada kebaikan, dan kemaksiatan kepada
keimanan kepada Allah SWT dalam semua sisi kehidupan manusia.
Dalam
kaifiat dan adab berdakwah seorang da’i harus paham terhadap kondisi mad’u agar
dapat menentukan metode dan materi yang tepat. Menurut Mohammad Natsir dalam
bukunya fiqhud dakwah mengatakan kaifiat dan adab dakwah adalah cara-cara yang
ditempuh oleh seorang da’i untuk menyampaikan dakwah kepada mad’unya agar
dakwahnya dapat diterima oleh mad’unya. Metode yang dipakai bisa menggunakan
metode “Bil hikmah (dengan kebijaksanaan), mau’izatil hasanah (pelajaran yang
baik) dan mujadalah billati hiya ahsan (bertukar pikiran dengan cara yang
baik)”.
Untuk
sementara itu ruang lingkup dalam dakwah adalah bentuk- bentuk penyampaian
ajaran yang dilakukan dalam melakukan dakwah, metode- metode yang dilakukan
dalam melakukan atau menyampaikan dakwah, serta efek atau pengaruh yang
dihasilkan dalam penyampain dakwah yang dilakukan oleh Da’I bagi para Mad’u.
Pemahman
yang dilakukan oleh beragam Ormas islam dalam melakukan dakwah adalah dengan
beragam hal dan beragam cara yang dilakukan agar supaya pemahaman yang
disampaikan bisa sampai pada objek Dakwah yang menjadi target bagi para pelaku
Dakwah, banyaknya Ormas Islam yang ada ini menjadi mengerucut untuk dilakukan
perbandingan dalam Fiqhud Dakwah dan ruang lingkup dakwah yang dilakukan.
Perbandingan
yang dilakukan adalah antara salafi dan wahabi dalam metode yang dilakukan
dalam pemberian pemahaman terhadap objek Dakwah melalui latar belakang yang
dimiliki organisasi- organisasi Dakwah tersebut, karena dua latar belakang yang
berbeda tetapi dalam melakukan gerakan Dakwah yang sama. Gerakan salafi muncul
dengan melakukan gerakan moderisme Islam serta disebut pula sebagai gerakan
reformis Islam, yang dilator belakangi oleh pemikiran- pemikiran dari Imam
Hambali, Ibnu Taimiyah, muahamd Abduh dan masih banyak tokoh lain yang melatar
belakangi kemunculan reformis Islam.
Sementara
kemunculan dari wahabi adalah gerakan- gerakan pemurnan akidah yang menjadi
landasan gerakan dari wahabi, tetapi wahabi menjadi ramai diperbincangkan
ketika gerakan mereka dituduh gerakan terorisme dan gerakan yang disebut
pemurnan aqidah hingga banya yang menimbulkan gerakan Dewahabisasi.
Wahabi
adalah gerakan militan,idiologi teroris,neo khawarij bahkan sampai menjulukinya
sebagai gerakan yang sesat,ternyata dalam realitanya bertentangan dengan dakwah
gerakan Wahabi yang sesungguhnya pada kenyataannya dakwah Wahabi adalah
meliputi 2 perkara yaitu :
1. Tauhid
yang meliputi dakwah tauhid yakni mengembalikan keyakinan umat Muslim yang
telah tercemar oleh kemusyrikan agar kembali pada ketauhidan yang murni yaitu
kepada Allah SWT dan dakwah salafi yang mengajak untuk kembali pada ajaran
Islam klasik seperti pada zaman rasulullah.
2. Aqidah
yang bersih yakni meliputi 2 perkara yaitu memisahkan antara Iman dan
kemaksiatan hal ini merupakan kebalikan dari kaum Khawarij yang namanya di
pakai sebagai julukan negatif Oleh ulama suni non Wahabi yang menentang gerakan
Wahabi tersebut. Selain itu gerakan Wahabi juga merupakan gerakan anti bid’ah
yang jelas-jelas bisa mengantarkan kepada api neraka sekaligus membuat kerugian
bagi pelakunya.
Factor
lain yang menunjnag kesuksesan Dakwahnya Wahabi adalah mereka melakukan
pemahaman dakwah dalam dunia politik, ketika penguasanya bisa terkuasai maka
rakyat akan senan tiasa mengikuti apa yang diperintahkan penguasa, serta tidak
melakukan pemaksaan dalam penyebaran Aqidah.
sementara
ajaran dari ideologi dasar salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai
pada waktu masa Muhammad dan para sahabatnya, oleh karena itu tidak dikehendaki
adanya inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena pengaruh adat dan
budaya. Paham ideologi Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali praktik Islam
yang lebih mirip dengan agama Muhammad pertama kali berdakwah.
Salafy
sangat berhati-hati dalam agama, apalagi dalam urusan aqidah dan fiqh. Salafy
sangat berpatokan kepada salaf as-shalih. Bukan hanya masalah agama saja mereka
perhatikan, tetapi masalah berpakaian, salafy sangat suka mengikuti gaya
berpakaian seperti zaman salaf as-shalih seperti memanjangkan jenggot, memakai
gamis bagi laki-laki atau memaki celana menggantung (tidak melebihi mata kaki).
Gerakan
yang dilakukan baik oleh wahabi ataupun salafi adalah memiliki tujaun yang sama
dalam penyampain dakwahnya, tetapi pemahamn yang diberikan tentang agama dan
pemahaman yan diberikan menegenai jalan Agama lah yang membedakan peran mereka
sebagai organisasi Dakwah, gelrakan fundamenta yang dilakukan serta gerakan
tradisional yang dikembalikan kepada Khitoh serta aturan yang berlaku menjadi
hal yang menarik dan sangat dipertimbangkan atas pemahaman yang akan diberikan
kepada Mad’u.